Di pagi buta
Jemariku menari bersama pena
Selembar kertas menjadi lantai dansa
Dengan lincah penaku menyemai tinta
Begitu hening
Alam bungkam tak bergeming
Hanya terdengar detak jam dinding
Teramat lembut tak begitu nyaring
Selembut perputaran jarum jam
Kerinduan hadir pada penghujung malam
Menjelma bayangmu dalam kelam
Dengan wajah berseri lantaran bias sinar lampu kamar yang temaram
Sejuta tanya terbendung dalam nalar
Akal pun kian berpencar
Mencari jawab dalam pikiran yang tercemar
Sampai wajahmu tergambar di langit-langit kamar
Teringat ku akan sebuah tanya
“Apa arti cinta ?”
Heran aku kau tak punya jawabnya
Hati kecilku pun berkata “bagaimana bisa ?”
Engkau adalah ibu
Melahirkan cinta di dalam kalbu
Sehingga ku dapat mengenal rasa itu
Lalu bagaimana bisa engkau tak tahu
?
Kau tanamkan bunga pada kegersangan hati
Menjadi oase di tengah gurun nan sepi
Kau bawakan makna pada cinta yang dulu tak ku mengerti
Kau isi kertas putih dengan puisi
Hanya dengan puisi
Setidaknya ku dapat mengetuk pintu hati
Meski ia kan tetap terkunci
Meski ia tetap tak bisa ku miliki
Amelia..
Setiap aku menyebut namamu
Hati ini bernafas menghembuskan cinta
Setiap wajahmu terbayang
Waktu seolah terhenti dan semua luka seolah hilang
Padahal luka ini tak pernah tersembuhkan
Padahal perih ini tak pernah reda
Namun bila wajahmu tergambar
Luka seolah sirna dan jantung berdetak lancar
Amelia..
Hingga kini, hari ini, detik ini
Aku selalu melihatmu saat memejamkan mata
Bahkan saat mata ini terbuka
Bayangmu kan tetap ada
Ingin ku dekap engkau dengan tangan ku
Mencumbu wangi kasih sayangmu
Menimang-nimang perasaan yang tak terbalaskan
Meski dalam ruang hayalku, dalam renungku, dalam kemustahilanku
Amelia..
Bila langit mendung aku melihat wajahmu terlukis di angkasa
Sampai hujan turun ku dekap tiap-tiap tetesnya
Rasanya seperti aku memelukmu
Di langit malam
Parasmu bertahta di tubuh purnama
Dengan bintang-bintang yang hiasi singgasana
Kau hujani aku dengan pesona
Di bumi yang ku pijak ini
Berdiri ku di atas gelora kehinaan dan kekurangan
Menatapi engkau, mengagumi engkau seraya berangan-angan
Semoga dapat bersanding denganmu di kayangan
Tak terasa air mata tumpah membasahi tanah
Tiap-tiap tetesnya akan menjadi saksi
Tentang sebuah perasaan di dalam hati yang tak pernah kau mengerti
Tentang hatiku yang masih bernafas untukmu
Tentang kasih yang tak sampai
Tentang cinta yang tak terbalas
Tentang aku yang mencintaimu lebih dari yang kau tahu
Meski kau takkan pernah tahu…
Puisi ini tercipta di hari jum’at 3 juli 2015 atau 16 ramadhan 1436 H pukul, ditulis dari jam 1.20 – 2.53 pagi
Selamat Ulang Tahun Amelia, semoga bahagia dengan kehidupanmu yang sempurna, dan bahagia bersama orang yang kau cintai dan mencintaimu..